Lexa Pixel
Mengapa Mid Lane Adalah Pilihan Terbaik Bagi Solo Player?
Bermain solo di ranked match Mobile Legends sering kali menjadi tantangan tersendiri. Bukan karena musuh yang terlalu hebat, tapi karena komunikasi dan kerja sama tim yang minim, ditambah lagi kebiasaan saling menyalahkan ketika tim berada di posisi tertekan.
Dalam situasi seperti ini, memilih role yang tepat ketika bermain solo player menjadi kunci untuk meminimalkan tekanan dan memaksimalkan kontribusi terhadap tim. Dari sekian banyak posisi yang ada, mid lane merupakan pilihan terbaik bagi pemain solo.
Bukan karena role ini paling mudah, namun karena mid lane adalah role yang paling aman dan minim beban tanggung jawab secara eksplisit jika dibandingkan dengan posisi role lainnya.
Berikut adalah alasan kenapa mid lane menjadi role yang paling aman ketika bermain solo di Mobile Legends.
Nulla pharetra, massa feugiat nisi, tristique nisi, adipiscing dignissim sit magna nibh purus erat nulla enim id consequat faucibus luctus volutpat senectus montes.
Lorem Ipsum
Tantangan Bermain Sebagai Jungler
Jungler adalah posisi krusial yang memiliki tanggung jawab besar terhadap buff, monster jungle, dan pengambilan objektif penting seperti Turtle dan Lord. Posisi ini menuntut penguasaan mekanik tinggi, map awareness yang baik, serta kemampuan untuk survive dari gangguan musuh.
Namun, dalam permainan solo, jungler sering kali menjadi kambing hitam ketika terjadi kekalahan di objektif. Jika rotasi tim buruk, jungler akan kalah level dan otomatis kalah dalam adu retribution. Sekali gagal mengamankan turtle, opini publik dalam tim akan langsung menuding jungler sebagai biang kekalahan.
Padahal, kurangnya dukungan dari roamer dan mid lane sangat berpengaruh. Di sinilah tekanan jungler sangat terasa. Tidak hanya harus bermain bagus, tapi juga harus tahan mental terhadap kritik yang tidak selalu adil dan bisa mengganggu keputusan pemain akibat emosi yang tidak terbendung.
Tantangan Bermain Sebagai EXP Laner
EXP laner bertugas menjaga jalur yang paling dekat dengan Turtle pertama, sehingga jalur ini sering kali menjadi sasaran ganking oleh** tim musuh. Ketika EXP laner tidak bisa bertahan dari sergapan 2 atau 3 musuh, dia akan tertinggal secara level dan kehilangan kontrol atas jalurnya.
Akibatnya, tekanan bertambah seiring waktu berjalannya permainan. Jika jalur EXP dikuasai musuh, EXP laner akan terus-menerus kalah duel, kehilangan turret, dan tentu saja dicap sebagai beban tim. Padahal, dalam banyak kasus, kegagalan bertahan ini bukan sepenuhnya salah EXP laner, melainkan akibat minimnya rotasi bantuan dari rekan tim.
Untuk memainkan role ini, pemain harus punya mekanik yang cukup baik, penguasaan map, kemampuan bertahan, hingga keberanian melakukan inisiasi. Hal yang telah disebutkan sebelumnya tentu menjadi tidak mudah dilakukan, apalagi jika bermain tanpa komunikasi dengan tim.
Tantangan Bermain Sebagai Gold Laner
Gold laner adalah posisi yang lemah di awal, namun sangat penting saat masuk ke mid game hingga late game. Role ini akan menjadi penyumbang damage utama dalam tim kedepannya. Masalahnya, hero-hero yang biasa menempati posisi ini umumnya sangat rapuh (squishy), dan karenanya menjadi target utama untuk di-ganking musuh sejak awal.
Jungler musuh sangat mungkin menjadikan gold laner sebagai incaran utama. Jika pemain yang menempati posisi ini sering mati di awal, hasilnya jelas akan dicap sebagai pemain yang tidak bisa main.
Tanggung jawab besar akan dirasakan di akhir permainan, karena ekspektasi terhadap damage mereka sangat tinggi. Gold laner harus punya mekanik, kemampuan bertahan, penempatan posisi, dan tentunya jangan sampai sering mati.
Tantangan Bermain Sebagai Roamer
Posisi roamer adalah salah satu yang paling kompleks dan penuh tekanan. Roamer bertanggung jawab untuk membantu rotasi, membuka map, menjaga lane yang rentan, dan menginisiasi pertempuran. Namun dalam banyak kasus, kontribusinya seringkali tidak dihargai rekan tim.
Bahkan, roamer sering disalahkan atas kesalahan yang dilakukan pemain lain. Jungler kalah? Salah roamer. Gold laner mati? Salah roamer. EXP kalah lane? roamer tidak bantu*.* Dalam kondisi war, jika semua mati dan hanya roamer yang selamat, tetap saja roamer dianggap tidak bisa cover. Alasan-alasan tadi bisa membuat roamer menjadi down.
Padahal, tugas mereka sangat berat yaitu harus berani membuka war, tapi tidak boleh mati duluan. Harus ikut rotasi, tapi tidak boleh kehilangan map control. Singkat kata, romer sering jadi scapegoat atau kambing hitam di mata publik, terutama di permainan solo.
Tantangan Bermain Sebaga Mid Laner
Di tengah kompleksitas dan tekanan yang dirasakan role lain, mid lane muncul sebagai role dengan posisi paling ramah untuk pemain solo. Tentu kalian sekarang bertanya alasan kenapa mid lane dianggap paling ramah dan terbaik untuk pemain solo?
Pertama, secara posisi, mid lane memungkinkan mobilitas tinggi ke semua jalur. Pemain mid lane bisa dengan mudah membantu EXP lane, gold lane, bahkan jungler saat dibutuhkan. Namun, jika tidak ikut rotasi, asalkan turret tengah tidak jebol, mid lane tetap dianggap aman.
Kedua, jika terjadi kesalahan, seperti teman di-ganking atau kalah objektif, yang disalahkan biasanya bukan mid laner, melainkan jungler atau roamer. Meski terdengar jahat, tapi itulah realita sosial di game Mobile Legends.
Ketiga, tugas utama mid lane cukup sederhana ketika bermain solo yaitu pastikan turret tengah tidak hancur dan lakukan rotasi sesekali. Bahkan jika rotasi tidak terlalu efektif misalnya, mid lane hanya bantu clear minion di EXP atau gold lane selama mid tidak kosong total, pemain mid lane tidak akan disalahkan.
Hal tersebut menjadikan role ini jauh lebih aman dari tekanan sosial dan verbal yang umum muncul dalam permainan solo publik. Secara teknis, mid lane tidak selalu harus memiliki mekanik tinggi.
Banyak hero mid lane yang mudah digunakan, namun tetap efektif dalam memberikan kontribusi. Yang penting adalah pemahaman waktu rotasi, menjaga posisi, serta tidak mati secara sia-sia. Jika dibandingkan dengan role lain, syarat mid lane ini jauh lebih ringan.
Kesimpulan
Setiap role dalam Mobile Legends memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Namun dalam konteks bermain solo, di mana komunikasi dan koordinasi sangat terbatas, mid lane menjadi opsi paling terbaik. Role ini memberikan keleluasaan gerak, beban yang relatif ringan dalam tanggung jawab tim, serta minim resiko disalahkan oleh rekan satu tim.
Jadi, jika pemain ingin naik rank sendirian tanpa terlalu stres menghadapi drama tim, mulailah belajar dan menguasai role mid lane. Tidak hanya efektif, tapi juga menyelamatkan mental dari tekanan yang tidak perlu.
